Oleh: Ni Nengah Ayu
Intan Pratama
(1)
Agama merupakan sebagai
landasan untuk seorang manusia meyakini satu keyakinan yang akan dilaksanakan
untuk menjadi seorang yang religius ataupun beragama. Setiap agama diselurh
wilayah itu sendiri memiliki melahirkan
banyak tradisi-tradisi yang diwariskan oleh para leluhur mereka.Namun karena
kurangnya rasa ingin tahu orang terhadap tradisi itu, menimbulkan rasa kurang
nyaman dan tidak terbiasa terkadang terkesan aneh bagi yang tidak mengetahui
tradisi disetiap agama. Padahal disetiap tradisi itu memiliki makna yang sangat
unik untuk diketahui oleh orang lain.
Bisa dilihat tradisi
yang masih sangat dilestarikan di Dusun Peninjoan,Kecamatan Narmada. Tradisi
ini dinamakan Tradisi Nyaik. Tradisi Nyaik ini merupakan tradisi yang sangat
melekat pada keyakinan suku bali di Dusun peninjoan ini . tradisi ini
digambarkan dengan makan bersama dengan alas daun pisang yang dibentuk
memanjang . Pelaksanaan tradisi nyaik ini dilaksanakan setiap setahun sekali
atau pada saat upacara keagamaan khususnya di Dusun peninjoan.
Proses awal dari
tradisi ini dengan sama-sama mengeluarkan keperluan yang dibutuhkan misalnya
daun pisang sebagai alas atas dan kelangsah( ulatan dari daun kelapa) sebagai
alas paling bawah, selanjutkan warga lain bertugas untuk memasak nasi serta
membuat lauk yang akan digunakan untuk tradisi ini. Tradisi Nyaik ini merupakan
runtutan dari ritual keagamaan”Usaba Gumang Peninjoan’.Makna dari tradisi nyaik
ini sendiri untuk ngelusur( meminta kesehatan), selain itu juga tradisi ini
juga menggambarkan kerukunan serta keharmonisan
antar umatnya di Dusun Penijoan ini. Tidak adanya perbedaan kaya dan
miskin disini. Jika dilihat dari segi sosial masyarakatnya tradisi ini sudah
menanamkan nilai kerjasama/gotong royong dimana,warga sama-sama melakukan
ngayah(membatu secara ikhlas) di pura Gumang Peninjoan agar lancarnya
pelaksanaan ritual kegamaan tersebut.
Sebagai anggota
masyarakat disini tentu saja harus merasa bangga atas apa yang telah diwariskan
oleh para leluhur , yang telah meciptkan suatu tradisi begitu unik dan sangat
melekat akan nilai gotong royong serta kerja sama antar anggota. Tradisi kita
adalah tradisi yang indah, tradisi yang mejadi ciri dari setiap wilayah . Kita
sebagai warga masyarakat seharusnya terus melestarikan kebiasaan yang sudah
diwariskan oleh leluhur, dengan turut berpartisipasi dalam tradisi bukan malah
acuh bahkan menggap tradisi itu tidak penting untuk dilaksanakan, lihatlah
keunikan yang kita miliki yang tidak dimiliki oleh wilayah lain.
Referensi :
(1)
http://gumang-peninjoan.blogspot.co.id/2011/01/nyaik.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar